Kamis, 28 November 2019

Hari/tanggal: Jumat/29  November 2019

Kelas: 9A-9B

Jenis-jenis Transformasi Geometri

1. Translasi (Pergeseran)

Translasi adalah salah satu jenis transformasi yang berguna untuk memindahkan suatu titik sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak.
Yang berarti, translasi tersebut hanya akan mengalami perpindahan titik ya guys.
Penentuan hasil objek lewat translasi cukup mudah. Caranya hanya dengan cara menambahkan absis serta ordinat dengan jarak tertentu sesuai dengan ketentuan tertentu.
Untuk lebih jelasnya tentang proses translasi bisa dilihat pada gambar di bawah.
transformasi geometri pdf

Sebagai contoh:
Jika kalian perhatikan baik-baik, apabila kita sedang naik perosotan, perosotan itu hanya akan mengubah titik awal (puncak perosotan), menuju titik akhir (ujung perosotan).
Berikut adalah gambaran dari translasi:
Translasi (Pergeseran)
Dari gambar di atas, dapat kita ketahui bahwa translasi hanya dapat berubah posisinya saja. Ukuran akan tetap sama.
Adapun rumus dari translasi, yaitu:
(x’ , y’) = (a , b) + (x , y)
Keterangan:
  • (x’ , y’) = titik bayangan
  • (a , b) = vektor translasi
  • (x , y) = titik asal

2. Refleksi (Pencerminan)

Pembahasan selanjutnya yaitu pencerminan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan refleksi.
Sama halnya dengan bayangan benda yang terbentuk pada sebuah cermin. Suatu objek yang mengalami refleksi akan mempunyai bayangan benda yang dihasilkan oleh suatu cermin.
Hasil dari refleksi pada bidang kartesius tergantung sumbu yang menjadi cerminnya.
Refleksi tersebut akan memindahkan seluruh titik dengan memakai sifat pencerminan pada cermin datar.
makalah transformasi geometri
Coba lihatlah garis dan juga beberapa titik merah gambar di atas. Garis dan juga titik-titik merah tersebut berpindah hal itu sama seperti yang ada pada benda yang dihadapkan pada cermin datar.
Sama halnya dengan translasi, refleksi juga mempunyai rumus tersendiri lho. Berikut informasi selengkapnya.
Rumus Umum Refleksi
  1. Pencerminan terhadap sumbu -x : (x,y) → (x, -y)
  2. Pencerminan terhadap sumbu -y : (x,y) → (-x, y)
  3. Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (y,x)
  4. Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (-y, -x)
  5. Pencerminan terhadap garis x = h : (x,y) → (2h -x,y)
  6. Pencerminan terhadap garis y = k : (x,y) → (x, 2k – y)
Selain itu, pembahasan materi refleksi juga memuat tujuh jenis refelksi.
Jenis tersebut diantaranya yaitu: refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y = k.
Berikut ini adalah ringkasan daftar matriks transformasi yang ada di refleksi atau pencerminan.
refleksi
Kemudian, mari perhatikan uraian matriks transformasi untuk masing-masing jenisnya.
Pencerminan terhadap sumbu x
Pencerminan terhadap sumbu x
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = – x 
Pencerminan terhadap Garis y = – x
Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)
Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)
Pencerminan terhadap Garis x = h
Pencerminan terhadap Garis x = h
Pencerminan terhadap Garis y = k
Pencerminan terhadap Garis y = k

soal transformasi geometri kelas 113. Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran adalah sautu perubahan kedudukan atau posisi objek dengan cara diputar lewat suatu pusat dan sudut tertentu.
Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar α yang telah disepakati untuk arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam.
Apabila arah perputaran rotasi pada sebuah benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk yaitu -α.
Hasil dari rotasi sebuah objek tergantung dari pusat serta besar sudut rotasi. Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135° dengan pusat o(0,0) pada gambar di bawah ini.
Di kehidupan nyata, bianglala yang sering kita lihat di tempat rekreasi merupakan salah satu contoh dari rotasi dalam transformasi geometri lho. 
Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi geometri, dimana memutar pada sudut serta titik pusat tertentu yang mempunyai jarak sama dengan setiap titik yang diputar.
Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara lain:
  • Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)
  • Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
  • Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
sumber:  https://www.yuksinau.id/transformasi-geometri/

Rabu, 27 November 2019

Hari/tanggal: Kamis/28 November 2019

Kelas: 9A-9B

Jenis-jenis Transformasi Geometri

1. Translasi (Pergeseran)

Translasi adalah salah satu jenis transformasi yang berguna untuk memindahkan suatu titik sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak.
Yang berarti, translasi tersebut hanya akan mengalami perpindahan titik ya guys.
Penentuan hasil objek lewat translasi cukup mudah. Caranya hanya dengan cara menambahkan absis serta ordinat dengan jarak tertentu sesuai dengan ketentuan tertentu.
Untuk lebih jelasnya tentang proses translasi bisa dilihat pada gambar di bawah.
transformasi geometri pdf

Sebagai contoh:
Jika kalian perhatikan baik-baik, apabila kita sedang naik perosotan, perosotan itu hanya akan mengubah titik awal (puncak perosotan), menuju titik akhir (ujung perosotan).
Berikut adalah gambaran dari translasi:
Translasi (Pergeseran)
Dari gambar di atas, dapat kita ketahui bahwa translasi hanya dapat berubah posisinya saja. Ukuran akan tetap sama.
Adapun rumus dari translasi, yaitu:
(x’ , y’) = (a , b) + (x , y)
Keterangan:
  • (x’ , y’) = titik bayangan
  • (a , b) = vektor translasi
  • (x , y) = titik asal

2. Refleksi (Pencerminan)

Pembahasan selanjutnya yaitu pencerminan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan refleksi.
Sama halnya dengan bayangan benda yang terbentuk pada sebuah cermin. Suatu objek yang mengalami refleksi akan mempunyai bayangan benda yang dihasilkan oleh suatu cermin.
Hasil dari refleksi pada bidang kartesius tergantung sumbu yang menjadi cerminnya.
Refleksi tersebut akan memindahkan seluruh titik dengan memakai sifat pencerminan pada cermin datar.
makalah transformasi geometri
Coba lihatlah garis dan juga beberapa titik merah gambar di atas. Garis dan juga titik-titik merah tersebut berpindah hal itu sama seperti yang ada pada benda yang dihadapkan pada cermin datar.
Sama halnya dengan translasi, refleksi juga mempunyai rumus tersendiri lho. Berikut informasi selengkapnya.
Rumus Umum Refleksi
  1. Pencerminan terhadap sumbu -x : (x,y) → (x, -y)
  2. Pencerminan terhadap sumbu -y : (x,y) → (-x, y)
  3. Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (y,x)
  4. Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (-y, -x)
  5. Pencerminan terhadap garis x = h : (x,y) → (2h -x,y)
  6. Pencerminan terhadap garis y = k : (x,y) → (x, 2k – y)
Selain itu, pembahasan materi refleksi juga memuat tujuh jenis refelksi.
Jenis tersebut diantaranya yaitu: refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y = k.
Berikut ini adalah ringkasan daftar matriks transformasi yang ada di refleksi atau pencerminan.
refleksi
Kemudian, mari perhatikan uraian matriks transformasi untuk masing-masing jenisnya.
Pencerminan terhadap sumbu x
Pencerminan terhadap sumbu x
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = – x 
Pencerminan terhadap Garis y = – x
Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)
Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)
Pencerminan terhadap Garis x = h
Pencerminan terhadap Garis x = h
Pencerminan terhadap Garis y = k
Pencerminan terhadap Garis y = k

3. Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran adalah sautu perubahan kedudukan atau posisi objek dengan cara diputar lewat suatu pusat dan sudut tertentu.
Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar α yang telah disepakati untuk arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam.
Apabila arah perputaran rotasi pada sebuah benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk yaitu -α.
Hasil dari rotasi sebuah objek tergantung dari pusat serta besar sudut rotasi. Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135° dengan pusat o(0,0) pada gambar di bawah ini.
soal transformasi geometri kelas 11
Di kehidupan nyata, bianglala yang sering kita lihat di tempat rekreasi merupakan salah satu contoh dari rotasi dalam transformasi geometri lho. 
Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi geometri, dimana memutar pada sudut serta titik pusat tertentu yang mempunyai jarak sama dengan setiap titik yang diputar.
Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara lain:
  • Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)
  • Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
  • Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
sumber:  https://www.yuksinau.id/transformasi-geometri/

Selasa, 26 November 2019

HARI/TANGGAL : RABU, 27 NOVEMBER 2019
KELAS : 8D - 8G

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
Penyelesaian SPLDV
Bagaimana, Sudah paham kan letak perbedaannya? Apabila terdapat dua atau lebih PLDV yang memiliki hubungan satu sama lain dan memiliki satu buah penyelesaian, maka itulah yang dinamakan dengan SPLDV. Bentuk umum SPLDV adalah sebagai berikut:
Penyelesaian SPLDV
SPLDV ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang membutuhkan penggunaan Matematika Squad, seperti menentukan harga suatu barang, mencari keuntungan penjualan, sampai menentukan ukuran suatu benda seperti masalah Kumamon, lho. Oh iya, seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, terdapat langkah-langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan SPLDV, yaitu:
  1. Mengganti setiap besaran yang ada di masalah tersebut dengan variabel (biasanya dilambangkan dengan huruf atau simbol).
  2. Membuat model Matematika dari masalah tersebut. Model Matematika ini dirumuskan mengikuti bentuk umum SPLDV.
  3. Mencari solusi dari model permasalahan tersebut dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV.
Nah, karena kamu sudah tahu apa saja langkah-langkahnya, sekarang, ayo kita bantu selesaikan masalah Kumamon, Squad!
Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian:
  • Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah mengganti semua besaran yang ada di dalam soal dengan variabel. Kita misalkan:
x = panjang tali (dalam cm) dan y = tinggi badan (dalam cm)
  • Membuat model Matematika dari permasalahan.
Panjang tali 70 cm lebih pendek dari tinggi Kumamon → x = y - 70 atau -x + y = 70
Dua kali panjang tali 30 cm lebih panjang dari tinggi Kumamon → 2x = 30 + y atau 2x - y = 30
Model Matematika:
Persamaan I : -x + y = 70
Persamaan II : 2x - y = 30
Sampai di sini kamu paham, kanNah, langkah selanjutnya, kita akan mencari nilai x dan y sebagai solusi dari masalah di atas dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV. Ternyata, metode penyelesaian SPLDV ini nggak hanya satu Squad, melainkan ada empat macam metode penyelesaian yang akan dibahas di bawah ini. So, simak terus ya!
Penyelesaian SPLDV
Terdapat 4 metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan SPLDV, yaitu:
1. Metode grafik
Pada metode grafik, kita akan menggambar grafik dari dua buah persamaan yang telah kita buat pada langkah sebelumnya. Cara yang paling mudah untuk menggambar grafik adalah dengan mencari titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y. Berdasarkan contoh di atas, kita dapat menentukan titik potong dari masing-masing persamaan sebagai berikut:
Penyelesaian SPLDV
Sehingga, diperoleh titik potong dari kedua garis yaitu (x,y) = (100,170). Sebelumnya, kita telah memisalkan panjang tali dengan variabel x dan tinggi Kumamon dengan variabel y. Jadi, sudah dapat ditentukan nih berapa panjang tali dan juga tinggi si Kumamon itu. Yap! Jawabannya adalah 100 cm untuk panjang tali dan 170 cm untuk tinggi Kumamon.
Bagaimana, mudah kan, Squad? Metode grafik ini biasanya berguna jika nilai koefisien dan nilai konstanta dari persamaannya bukan merupakan bilangan bulat, sehingga lebih baik digambar untuk memudahkan mencari nilai x dan y nya.
2. Metode eliminasi
Metode yang kedua adalah metode eliminasi. Metode ini bertujuan untuk mengeliminasi salah satu variabel untuk mengetahui nilai variabel lainnya. Caranya dapat kamu lihat pada contoh di bawah ini. 
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode eliminasi, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Jadi, dapat diketahui kalau panjang tali adalah 100 cm dan tinggi badan Kumamon adalah 170 cm.
3. Metode substitusi
Metode substitusi bertujuan untuk mengganti nilai suatu variabel di suatu persamaan dari persamaan lainnya. Bingung? Tenang Squad, caranya dapat kamu lihat pada contoh berikut ini:
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode substitusi, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Jadi, dapat diketahui kalau tinggi badan Kumamon adalah sebesar 170 cm dan tali yang dipakai Kumamon untuk bermain lompat tali adalah 100 cm.
4. Metode gabungan
Metode ini merupakan gabungan dari metode eliminasi dan substitusi. Caranya, kamu dapat menggunakan metode eliminasi untuk mencari nilai x terlebih dahulu, kemudian ganti variabel x dengan nilai x yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode substitusi untuk memperoleh nilai y. Paham nggak, Squad? Yuk, kita simak baik-baik caranya pada contoh di bawah ini!
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode gabungan, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Sehingga, dapat diketahui kalau panjang tali adalah sebesar 100 cm dan tinggi Kumamon adalah 170 cm. Perlu kamu ketahui kalau metode gabungan ini merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk menyelesaikan masalah SPLDV.
Selanjutnya, kita akan mencari tahu berapa panjang tali yang diperlukan agar Kumamon dapat bermain lompat tali tanpa harus tersangkut di tubuh gemaynya. Jika kamu membaca kembali contoh soal di atas, maka dapat diketahui kalau setidaknya, tali tersebut harus dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya (2x). Jadi, sudah dapat kita ketahui ya kalau panjang tali yang diperlukan agar tidak tersangkut di tubuh gemay Kumamon adalah 2x = 2(100) = 200 cm.

sumber:https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-8-cara-menyelesaikan-sistem-persamaan-linear-dua-variabel-spldv

Senin, 25 November 2019

HARI/TANGGAL : SELASA, 26 NOVEMBER 2019
KELAS : 8D

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
Penyelesaian SPLDV
Bagaimana, Sudah paham kan letak perbedaannya? Apabila terdapat dua atau lebih PLDV yang memiliki hubungan satu sama lain dan memiliki satu buah penyelesaian, maka itulah yang dinamakan dengan SPLDV. Bentuk umum SPLDV adalah sebagai berikut:
Penyelesaian SPLDV
SPLDV ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang membutuhkan penggunaan Matematika Squad, seperti menentukan harga suatu barang, mencari keuntungan penjualan, sampai menentukan ukuran suatu benda seperti masalah Kumamon, lho. Oh iya, seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, terdapat langkah-langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan SPLDV, yaitu:
  1. Mengganti setiap besaran yang ada di masalah tersebut dengan variabel (biasanya dilambangkan dengan huruf atau simbol).
  2. Membuat model Matematika dari masalah tersebut. Model Matematika ini dirumuskan mengikuti bentuk umum SPLDV.
  3. Mencari solusi dari model permasalahan tersebut dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV.
Nah, karena kamu sudah tahu apa saja langkah-langkahnya, sekarang, ayo kita bantu selesaikan masalah Kumamon, Squad!
Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian:
  • Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah mengganti semua besaran yang ada di dalam soal dengan variabel. Kita misalkan:
x = panjang tali (dalam cm) dan y = tinggi badan (dalam cm)
  • Membuat model Matematika dari permasalahan.
Panjang tali 70 cm lebih pendek dari tinggi Kumamon → x = y - 70 atau -x + y = 70
Dua kali panjang tali 30 cm lebih panjang dari tinggi Kumamon → 2x = 30 + y atau 2x - y = 30
Model Matematika:
Persamaan I : -x + y = 70
Persamaan II : 2x - y = 30
Sampai di sini kamu paham, kanNah, langkah selanjutnya, kita akan mencari nilai x dan y sebagai solusi dari masalah di atas dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV. Ternyata, metode penyelesaian SPLDV ini nggak hanya satu Squad, melainkan ada empat macam metode penyelesaian yang akan dibahas di bawah ini. So, simak terus ya!
Penyelesaian SPLDV
Terdapat 4 metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan SPLDV, yaitu:
1. Metode grafik
Pada metode grafik, kita akan menggambar grafik dari dua buah persamaan yang telah kita buat pada langkah sebelumnya. Cara yang paling mudah untuk menggambar grafik adalah dengan mencari titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y. Berdasarkan contoh di atas, kita dapat menentukan titik potong dari masing-masing persamaan sebagai berikut:
Penyelesaian SPLDV
Sehingga, diperoleh titik potong dari kedua garis yaitu (x,y) = (100,170). Sebelumnya, kita telah memisalkan panjang tali dengan variabel x dan tinggi Kumamon dengan variabel y. Jadi, sudah dapat ditentukan nih berapa panjang tali dan juga tinggi si Kumamon itu. Yap! Jawabannya adalah 100 cm untuk panjang tali dan 170 cm untuk tinggi Kumamon.
Bagaimana, mudah kan, Squad? Metode grafik ini biasanya berguna jika nilai koefisien dan nilai konstanta dari persamaannya bukan merupakan bilangan bulat, sehingga lebih baik digambar untuk memudahkan mencari nilai x dan y nya.
2. Metode eliminasi
Metode yang kedua adalah metode eliminasi. Metode ini bertujuan untuk mengeliminasi salah satu variabel untuk mengetahui nilai variabel lainnya. Caranya dapat kamu lihat pada contoh di bawah ini. 
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode eliminasi, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Jadi, dapat diketahui kalau panjang tali adalah 100 cm dan tinggi badan Kumamon adalah 170 cm.
3. Metode substitusi
Metode substitusi bertujuan untuk mengganti nilai suatu variabel di suatu persamaan dari persamaan lainnya. Bingung? Tenang Squad, caranya dapat kamu lihat pada contoh berikut ini:
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode substitusi, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Jadi, dapat diketahui kalau tinggi badan Kumamon adalah sebesar 170 cm dan tali yang dipakai Kumamon untuk bermain lompat tali adalah 100 cm.
4. Metode gabungan
Metode ini merupakan gabungan dari metode eliminasi dan substitusi. Caranya, kamu dapat menggunakan metode eliminasi untuk mencari nilai x terlebih dahulu, kemudian ganti variabel x dengan nilai x yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode substitusi untuk memperoleh nilai y. Paham nggak, Squad? Yuk, kita simak baik-baik caranya pada contoh di bawah ini!
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode gabungan, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Sehingga, dapat diketahui kalau panjang tali adalah sebesar 100 cm dan tinggi Kumamon adalah 170 cm. Perlu kamu ketahui kalau metode gabungan ini merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk menyelesaikan masalah SPLDV.
Selanjutnya, kita akan mencari tahu berapa panjang tali yang diperlukan agar Kumamon dapat bermain lompat tali tanpa harus tersangkut di tubuh gemaynya. Jika kamu membaca kembali contoh soal di atas, maka dapat diketahui kalau setidaknya, tali tersebut harus dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya (2x). Jadi, sudah dapat kita ketahui ya kalau panjang tali yang diperlukan agar tidak tersangkut di tubuh gemay Kumamon adalah 2x = 2(100) = 200 cm.

sumber:https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-8-cara-menyelesaikan-sistem-persamaan-linear-dua-variabel-spldv

Minggu, 24 November 2019

Hari/tanggal: Senin/25 November 2019
Kelas:8D-8G

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
Penyelesaian SPLDV
Bagaimana, Sudah paham kan letak perbedaannya? Apabila terdapat dua atau lebih PLDV yang memiliki hubungan satu sama lain dan memiliki satu buah penyelesaian, maka itulah yang dinamakan dengan SPLDV. Bentuk umum SPLDV adalah sebagai berikut:
Penyelesaian SPLDV
SPLDV ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang membutuhkan penggunaan Matematika Squad, seperti menentukan harga suatu barang, mencari keuntungan penjualan, sampai menentukan ukuran suatu benda seperti masalah Kumamon, lho. Oh iya, seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, terdapat langkah-langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan SPLDV, yaitu:
  1. Mengganti setiap besaran yang ada di masalah tersebut dengan variabel (biasanya dilambangkan dengan huruf atau simbol).
  2. Membuat model Matematika dari masalah tersebut. Model Matematika ini dirumuskan mengikuti bentuk umum SPLDV.
  3. Mencari solusi dari model permasalahan tersebut dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV.
Nah, karena kamu sudah tahu apa saja langkah-langkahnya, sekarang, ayo kita bantu selesaikan masalah Kumamon, Squad!
Penyelesaian SPLDV
Penyelesaian:
  • Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah mengganti semua besaran yang ada di dalam soal dengan variabel. Kita misalkan:
x = panjang tali (dalam cm) dan y = tinggi badan (dalam cm)
  • Membuat model Matematika dari permasalahan.
Panjang tali 70 cm lebih pendek dari tinggi Kumamon → x = y - 70 atau -x + y = 70
Dua kali panjang tali 30 cm lebih panjang dari tinggi Kumamon → 2x = 30 + y atau 2x - y = 30
Model Matematika:
Persamaan I : -x + y = 70
Persamaan II : 2x - y = 30
Sampai di sini kamu paham, kan? Nah, langkah selanjutnya, kita akan mencari nilai x dan y sebagai solusi dari masalah di atas dengan menggunakan metode penyelesaian SPLDV. Ternyata, metode penyelesaian SPLDV ini nggak hanya satu Squad, melainkan ada empat macam metode penyelesaian yang akan dibahas di bawah ini. So, simak terus ya!
Penyelesaian SPLDV
Terdapat 4 metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan SPLDV, yaitu:
1. Metode grafik
Pada metode grafik, kita akan menggambar grafik dari dua buah persamaan yang telah kita buat pada langkah sebelumnya. Cara yang paling mudah untuk menggambar grafik adalah dengan mencari titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y. Berdasarkan contoh di atas, kita dapat menentukan titik potong dari masing-masing persamaan sebagai berikut:
Penyelesaian SPLDV
Sehingga, diperoleh titik potong dari kedua garis yaitu (x,y) = (100,170). Sebelumnya, kita telah memisalkan panjang tali dengan variabel x dan tinggi Kumamon dengan variabel y. Jadi, sudah dapat ditentukan nih berapa panjang tali dan juga tinggi si Kumamon itu. Yap! Jawabannya adalah 100 cm untuk panjang tali dan 170 cm untuk tinggi Kumamon.
Bagaimana, mudah kan, Squad? Metode grafik ini biasanya berguna jika nilai koefisien dan nilai konstanta dari persamaannya bukan merupakan bilangan bulat, sehingga lebih baik digambar untuk memudahkan mencari nilai x dan y nya.
2. Metode eliminasi
Metode yang kedua adalah metode eliminasi. Metode ini bertujuan untuk mengeliminasi salah satu variabel untuk mengetahui nilai variabel lainnya. Caranya dapat kamu lihat pada contoh di bawah ini. 
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode eliminasi, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Jadi, dapat diketahui kalau panjang tali adalah 100 cm dan tinggi badan Kumamon adalah 170 cm.
3. Metode substitusi
Metode substitusi bertujuan untuk mengganti nilai suatu variabel di suatu persamaan dari persamaan lainnya. Bingung? Tenang Squad, caranya dapat kamu lihat pada contoh berikut ini:
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode substitusi, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Jadi, dapat diketahui kalau tinggi badan Kumamon adalah sebesar 170 cm dan tali yang dipakai Kumamon untuk bermain lompat tali adalah 100 cm.
4. Metode gabungan
Metode ini merupakan gabungan dari metode eliminasi dan substitusi. Caranya, kamu dapat menggunakan metode eliminasi untuk mencari nilai x terlebih dahulu, kemudian ganti variabel x dengan nilai x yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode substitusi untuk memperoleh nilai y. Paham nggak, Squad? Yuk, kita simak baik-baik caranya pada contoh di bawah ini!
Penyelesaian SPLDV
Berdasarkan metode gabungan, diperoleh nilai x = 100 dan y = 170. Sehingga, dapat diketahui kalau panjang tali adalah sebesar 100 cm dan tinggi Kumamon adalah 170 cm. Perlu kamu ketahui kalau metode gabungan ini merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk menyelesaikan masalah SPLDV.
Selanjutnya, kita akan mencari tahu berapa panjang tali yang diperlukan agar Kumamon dapat bermain lompat tali tanpa harus tersangkut di tubuh gemaynya. Jika kamu membaca kembali contoh soal di atas, maka dapat diketahui kalau setidaknya, tali tersebut harus dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya (2x). Jadi, sudah dapat kita ketahui ya kalau panjang tali yang diperlukan agar tidak tersangkut di tubuh gemay Kumamon adalah 2x = 2(100) = 200 cm.

sumber:https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-8-cara-menyelesaikan-sistem-persamaan-linear-dua-variabel-spldv

Kamis, 21 November 2019

Hari/tanggal: Jum'at/22 November 2019

Kelas: 9A-9B

Jenis-jenis Transformasi Geometri

1. Translasi (Pergeseran)

Translasi adalah salah satu jenis transformasi yang berguna untuk memindahkan suatu titik sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak.
Yang berarti, translasi tersebut hanya akan mengalami perpindahan titik ya guys.
Penentuan hasil objek lewat translasi cukup mudah. Caranya hanya dengan cara menambahkan absis serta ordinat dengan jarak tertentu sesuai dengan ketentuan tertentu.
Untuk lebih jelasnya tentang proses translasi bisa dilihat pada gambar di bawah.
transformasi geometri pdf

Sebagai contoh:
Jika kalian perhatikan baik-baik, apabila kita sedang naik perosotan, perosotan itu hanya akan mengubah titik awal (puncak perosotan), menuju titik akhir (ujung perosotan).
Berikut adalah gambaran dari translasi:
Translasi (Pergeseran)
Dari gambar di atas, dapat kita ketahui bahwa translasi hanya dapat berubah posisinya saja. Ukuran akan tetap sama.
Adapun rumus dari translasi, yaitu:
(x’ , y’) = (a , b) + (x , y)
Keterangan:
  • (x’ , y’) = titik bayangan
  • (a , b) = vektor translasi
  • (x , y) = titik asal

2. Refleksi (Pencerminan)

Pembahasan selanjutnya yaitu pencerminan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan refleksi.
Sama halnya dengan bayangan benda yang terbentuk pada sebuah cermin. Suatu objek yang mengalami refleksi akan mempunyai bayangan benda yang dihasilkan oleh suatu cermin.
Hasil dari refleksi pada bidang kartesius tergantung sumbu yang menjadi cerminnya.
Refleksi tersebut akan memindahkan seluruh titik dengan memakai sifat pencerminan pada cermin datar.
makalah transformasi geometri
Coba lihatlah garis dan juga beberapa titik merah gambar di atas. Garis dan juga titik-titik merah tersebut berpindah hal itu sama seperti yang ada pada benda yang dihadapkan pada cermin datar.
Sama halnya dengan translasi, refleksi juga mempunyai rumus tersendiri lho. Berikut informasi selengkapnya.
Rumus Umum Refleksi
  1. Pencerminan terhadap sumbu -x : (x,y) → (x, -y)
  2. Pencerminan terhadap sumbu -y : (x,y) → (-x, y)
  3. Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (y,x)
  4. Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (-y, -x)
  5. Pencerminan terhadap garis x = h : (x,y) → (2h -x,y)
  6. Pencerminan terhadap garis y = k : (x,y) → (x, 2k – y)
Selain itu, pembahasan materi refleksi juga memuat tujuh jenis refelksi.
Jenis tersebut diantaranya yaitu: refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y = k.
Berikut ini adalah ringkasan daftar matriks transformasi yang ada di refleksi atau pencerminan.
refleksi
Kemudian, mari perhatikan uraian matriks transformasi untuk masing-masing jenisnya.
Pencerminan terhadap sumbu x
Pencerminan terhadap sumbu x
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = – x 
Pencerminan terhadap Garis y = – x
Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)
Pencerminan terhadap Titik Asal O(0,0)
Pencerminan terhadap Garis x = h
Pencerminan terhadap Garis x = h
Pencerminan terhadap Garis y = k
Pencerminan terhadap Garis y = k

3. Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran adalah sautu perubahan kedudukan atau posisi objek dengan cara diputar lewat suatu pusat dan sudut tertentu.
Besarnya rotasi dalam transformasi geometri sebesar α yang telah disepakati untuk arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam.
Apabila arah perputaran rotasi pada sebuah benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk yaitu -α.
Hasil dari rotasi sebuah objek tergantung dari pusat serta besar sudut rotasi. Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135° dengan pusat o(0,0) pada gambar di bawah ini.
soal transformasi geometri kelas 11
Di kehidupan nyata, bianglala yang sering kita lihat di tempat rekreasi merupakan salah satu contoh dari rotasi dalam transformasi geometri lho. 
Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi geometri, dimana memutar pada sudut serta titik pusat tertentu yang mempunyai jarak sama dengan setiap titik yang diputar.
Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara lain:
  • Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)
  • Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
  • Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
sumber:  https://www.yuksinau.id/transformasi-geometri/

LATIHAN PAS SEMESTER GANJIL

  Soal 1 Hari/ Tanggal : Jumat,26 November 2021  Kelas              : 8A,8B,8C,8D,8E  Materi            :  Latihan pas semester ganjil KOMPE...