Hari/Tanggal : Rabu/07 Agustus 2019
Kelas :
VIII D - G
Alokasi Waktu
: 2 x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
Sistem koordinat Kartesius
Terdapat empat titik yang ditandai: (2,3) titik hijau, (-3,1) titik
merah, (-1.5,-2.5) titik biru, dan (0,0), titik asal, yang berwarna ungu.
Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius
digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang
dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)
dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
Untuk mendefinisikan koordinat
diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu
y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut (lihat
Gambar 1).
Sistem koordinat Kartesius dapat
pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi, seperti 3 dimensi, dengan
menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).
Gambar 2 - Sistem koordinat
Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang berpusat pada titik
asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x² + y² = 4.
Dengan menggunakan sistem koordinat
Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti kurva
dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang
berjari-jari 2 dapat diekspresikan dengan persamaan x² + y² = 4 (lihat Gambar
2).
Istilah Kartesius
digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Prancis Descartes, yang perannya besar dalam
menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya
sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.
Ide dasar sistem ini dikembangkan
pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes. Pada
bagian kedua dari tulisannya Discourse on the
Method, ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah permukaan, dengan
menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam
tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Lihat koordinat untuk sistem-sistem koordinat lain
seperti sistem koordinat polar.
Sistem
koordinat dua dimensi
Sistem koordinat Kartesius dalam dua
dimensi umumnya didefinisikan dengan dua sumbu yang saling bertegak lurus antar
satu dengan yang lain, yang keduanya terletak pada satu bidang (bidang xy).
Sumbu horizontal diberi label x, dan sumbu vertikal diberi label y.
Pada sistem koordinat tiga dimensi, ditambahkan sumbu yang lain yang sering
diberi label z. Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang
lain. (Satu sumbu dengan sumbu lain bertegak lurus.)
Titik pertemuan antara kedua sumbu,
titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap sumbu juga mempunyai besaran
panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini membentuk
semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem
koordinat dua dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti
dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format yang dipakai
selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
Gambar 3 - Keempat kuadran sistem
koordinat Kartesius. Panah yang ada pada sumbu berarti panjang sumbunya tak
terhingga pada arah panah tersebut.
Pilihan huruf-huruf didasari oleh
konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti x dan y) digunakan untuk
menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui, sedangkan huruf-huruf yang
lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui.
Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik
P berada pada koordinat (3,5).
Karena kedua sumbu bertegak lurus
satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut kuadran,
yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut konvensi
yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I),
melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3). Pada kuadran I, kedua
koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai
negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III, kedua koordinat
bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y
negatif (lihat tabel di bawah ini).
Kuadran
|
nilai
x
|
nilai
y
|
I
|
>
0
|
>
0
|
II
|
<
0
|
>
0
|
III
|
<
0
|
<
0
Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_Kartesius
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar